Sabtu, 28 Agustus 2010

Cinta Posesif (part 2)


Setelah ngubek-ngubek artikel di folder computer ku .. ni da sedikit pembahasan tentang cinta posesif :

Silahkan Tengok ..

Orang posesif adalah orang yang memiliki kecenderungan menahan dan mengikat apa pun yang dia rasa dia miliki, baik berupa obyek materi, seperti rumah, mobil, dan perhiasan, maupun subyek non materi, pacar, suami/istri, anak, dan ibu.

Orang ini akan melindungi miliknya dengan segala daya dan upaya. Tidak satu pun orang lain dibolehkan, katakanlah, menyentuh atau bahkan memandang sekalipun. Dia adalah juga orang yang kikir/pelit.

Yang menjadi persoalan adalah sikap posesif yang ditujukan pada subyek nonmateri, situasinya menjadi semakin kompleks. Penyebabnya, subyek nonmateri adalah seseorang yang bernyawa, punya kemauan dan punya kebutuhan yang sifatnya personal, sehingga subyek nonmateri tersebut akan bereaksi dan selalu berupaya memenuhi kebutuhan dan kemauannya sendiri pula.

Peluang terjadi bentrokan menjadi besar. Sikap posesif tersebut secara ekstrem akan tertuju kepada pacar/istri/suami. Cinta, perhatian, waktu, dan konsentrasi pacar/istri/suami hanya boleh ditujukan kepada dirinya seorang.

Dinamika

Orang posesif pada dasarnya adalah orang yang tidak yakin diri, tidak percaya diri, sehingga bila ada yang mencintainya dan mau menerima dirinya sebagai pasangan, maka dia akan menguasai pasangannya karena selalu diliputi ketakutan kehilangan rasa cinta pacar.

Dia tidak ingin hubungannya terganggu kehadiran orang lain, apalagi orang lain yang jenis kelaminnya sama dengannya. Dia akan membatasi pergaulan pasangannya, mengawasi perilaku pasangannya, dan merasa cemburu sekali bila dia melihat pasangannya bahkan kalau hanya tersenyum sekalipun dengan kawan lawan jenis yang bertemu di jalan.

Keinginannya membuat pasangannya jera melakukan perilaku yang tidak diinginkannya dinyatakan dengan hukuman fisik dan mental. Dia berharap dengan demikian, pasangannya akan patuh walaupun karena takut dipukul olehnya. Orang posesif yang sangat mencintai pasangannya dan merasa kurang diperhatikan pasangannya justru membuat dirinya sering terpicu melakukan tindak kekerasan, baik yang bersifat emosional dan/atau fisik dengan tujuan membuat pasangannya jera.

Solusi

Masalah yang dihadapi seseorang kadang benar-benar sulit. Di satu sisi mencintai pasangannya, pada sisi lain dia sekaligus meragukan sejauh mana rasa cinta kasihnya diterima pasangannya mengingat dalam kenyataannya bukan rasa tenteram berdampingan dengan pasangan, melainkan tegang oleh gugatan perilakunya yang tidak disetujui pasangannya, kecemburuan tanpa dasar, dan sering berakhir dengan cercaan bahkan hukuman fisik.

Alternatif solusi yang harus dilakukan antara lain :

1. Bila mungkin, ajaklah pasangan berkonsultasi pada psikiater atau psikolog klinis agar kesulitan psikologisnya dapat terbantu.

2. Berikanlah ancaman tegas bila terjadi tindak kekerasan satu kali lagi disertai daya yang kuat untuk memantapkan ketegaran batin diri sendiri bila benar-benar akan menyudahi hubungan.

Cemburu memang bukti cinta kasih, tetapi cemburu berlebihan dengan dasar posesif merupakan salah satu gejala gangguan mental yang bisa mencelakakan pasangan.


0 komentar:

Posting Komentar