Minggu, 20 Oktober 2013

Hikmah Futsal



Futsal
Permainan dipimpin oleh seorang wasit utama, meniupkan pluit sebagai proklamasi lahirnya sebuah permainan baru.
Dibagi menjadi dua tim. Dalam setiap tim ditentukan posisi masing-masing pemain sesuai karakternya. Ada yang suka "bertahan" dan ada yang cocok "menyerang".
Priiiiit, permainan pun dimulai. Setiap tim bekerjasama untuk belajar "melepaskan" bola kepada temannya yang siap "menerima" bola. Semuanya "siap siaga".
Seorang pemain yang egois akan "menahan" bola selama mungkin pada dirinya, dan hal itu hanya akan membuatnya lelah dan tidak disukai teman-teman setimnya.
So "berbagilah", berbagilah kepada kerabat Anda yang harus "menerima" bola dari Anda.
Sebetulnya, kuncinya adalah "keberanian untuk melepaskan". Bahkan gol akan sulit tercipta jika Anda tidak pernah "melepaskan" tembakan ke gawang lawan. Butuh perpaduan antara "teknik" dan "keyakinan" untuk berani "melepaskan" sehingga mencapai gol impian.
Ketika tembakan Anda tidak berbuah gol, maka bersabarlah, kini saatnya Anda berikhtiar mencari peluang mengambil bola secara fair dari lawan Anda. Jika terjadi pelanggaran maka ada hukuman, pinalti atau tendangan "bebas".
Dan jika terjadi gol, maka tercapailah satu impian Anda, so bersyukurlah. Tapi jangan sampai cara syukur Anda menyakiti lawan main Anda. Ingatlah dalam setiap pencapaian selalu ada yang "merasa kalah", maka berempatilah.
Ingatlah, Allah tidak menilai siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi DIA menilai siapa yang bermain ikhlas, bersungguh-sungguh, dan fair.
Ikhlaslah, jangan melekat pada hasil. Biasanya tim yang bermain "lepas" justru akan mendapatkan kemenangan. Ambisi secukupnya akan membantu Anda, tapi Ambisi yang berlebihan akan mematikan.
Dan akhirnya pluit sangkakala pun ditiup sebagai tanda permainan sudah usai. Maka disitulah hisab dimulai.
Wallahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar