Rabu, 22 Mei 2013

Ngegalau (#ILC 21052013 #PKS #bangkuKosong)


Cerdas dan Tepat Ketika PKS Absen dalam ILC.
Satu meja dengan dikelilingi beberapa kursi dengan posisi letak pas sekali dibagian depan, rupanya meja dan kursi yang sepaket tersebut diteruntukkan khusus PKS.
Apakah mulai tercium PKS hanya ingin dijadikan komoditas peningkat rating?

Eeeiiitt, kali ini saya ndak akan memberitakan acara itu kawan. Daripada pusing dengan pemberitaan yang simpangsiyur ndak jelas, mari kita menggalau saja.. (*biar ndak stress.. ^^v)
Nah, kali ini saya mau berbagi gombalan, galauan terkait acara tersebut, simak yach..
#cuma mewakili perasaan peserta ILC kemarin malam.

Mulai kan terasa saat kami ga ada gimana rasanya.. hahaha.. ^^v

Kalo kata anak”  gahol, PKS itu: Ga ada lo ga rame!! *eaaa

Apalah arti gemintang, jika sekadar auramu saja tak berbayang *eaaa

Terus, skrg PKS di manaaa? | Kami selalu ada di hatimu, membersamai langkahmu, berjalan beriring, menebar *cinta .. ^^

Mereka lupa dgn pitutur.. Witing tresno jalaran soko kulino.. | Awas, nanti jatuh cinta loh.. *eaaa

Die tuh, tiap hari gitu mulu | Tiap hari? Ente merhatiin bener? Jangan”.. (*lalu pipi merona) *eaaa

Pokoknya gue ga akan sepakat ama die, titik! | Bro, die hari ini ga dateng | Ah, iya? Kmn? Ada apa? Sakit? Atau knp? *mulaipanik *eaaa

Cinta, terkadang ia berpura lupa, bahkan t'kadang cibir hujat tanpa henti. Namun dlm lubuk hati, mrk ingin berkata, "jangan pergi!!" *eaa

Aku tahu bulan itu penuh separuh.. namun hadirmu, kuinginkan utuh.. *eaaa

PKS itu seperti microwave, bisa bikin garing ILC..

Abang PKS ya? | Knp emang, neng? | Soalnya tanpa abang, hidupku hampaaa *eaaa

Lalu seketika Indonesia kehilangan separuh jiwanya saat PKS tak hadir.. Ah, PKS, hadirmu mengalihkan duniaku *nyanyi

Isunya sudah semakin meredup ya.. Sekarang mereka bingung mau ngapain lagi.. PKS oh PKS.. PKS.. Tanpamu.. Kami hampa... *eaaa

Malam ini hanya satu inginku.. Hadirmu... *eaaa

#episodeNgegalau ^^v

.: ILC mlm ini berakhir garing.. salut dgn strategi para qiyadah.. biar pakar hukum yg bicara bukan abal”an.. syukron prof. Romli yg pandangannya sangat mencerahkan, cukup mjadi penengah dari kesimpangsiuran debat hukum antara KPK & ICW dg para pakar hukum.

0 komentar:

Posting Komentar