Senin, 04 Juli 2011

The Best Presenter



Setelah artikel sebelumnya “mendesain pertemuan pertama”, kita akan bahas tentang bagaimana menjadi presenter yang baik.
“serulah manusia ke jalan Robbmu dengan cara hikmah dan pengajaran yang baik, serta berdiskusilah dengan mereka dengan (perkataan atau argumentasi yang) lebih baik” (QS. An Nahl : 125)
Nabi muhammad saw adalah the best presenter di seluruh dunia. Paling TOP dach .. ^_^
Yuk, kita simak kesaksian Ummu Ma’bad r.a dalam menggambarkan profil Nabi, ia berkata,
“kulihat seorang laki-laki dengan wajah berseri-seri dan bercahaya, berkulit bersih, badannya tidak kurus tidak juga gemuk, elok rupawan, bola matanya hitam, bulu matanya lentik, alis matanya panjang bertautan. Jika diam tampaklah kharismanya. Jika datang dari depan nampak paling muda, dan rupawan jika dipandang dari jauh. Paling tampan dan memesona di antara rombongannya. Ucapannya menyejukkan qalbu, perkataannya jelas, tidak terlalu singkat apalagi bertele-tele. Beliau orang yang paling menarik dan kharismatik di antara ketiga sahabatnya. Jika beliau bicara, para sahabat menyertainya dengan khusuk, mendengarkan segala nasihat dan mematuhi perintahnya.” (HR. Al Hakim dishahihkan oleh adz Dzahabi)
Efektif penuh makna
Komunikasi efektif bukan rangkaian kata indah bak puisi memikat hati, tetapi bagaimana pesan dapat diterima gamblang. Shahih, benar tak terkorupsi. Wadhih, jelas tak tertutupi. Efektif, tepat sasaran baik bi lisani qaumihi (sesuai bahasa kaumnya) dan sesuai daya tangkap mereka, ‘alaa qodri ‘uqulihim. Rasulullah bersabda
: ‘bicaralah kepada manusia sesuai bahasa lisan kaumnya’ ‘bicaralah kepada manusia sesuai kadar pemikiran mereka.’
1.       Berkata benar dengan cara menarik
Tarbiyah mendakwahkan kebenaran dan itu mesti dikemas dengan cantik, the power of context. Sebab kebenaran bila tidak dikemas apik akan kalah oleh kebatilan yang dibungkus menarik.
‘seseorang yang memiliki pemahaman yang benar terhadap Islam tetapi bodoh dalam menyampaikan adalah sama bahayanya dengan orang yang piawai dalam menyampaikan akan tetapi tidak memiliki pemahaman yang benar tentang Islam. Yang pertama akan menyesatkan orang mukmin dengan kebodohan retorikanya, sedang yang kedua menjadi alasan orang-orang kafir untuk tetap dalam kekafirannya.’
2.       Mudah dipahami dan bercita rasa tinggi
Aisyah r.a berkata, ‘sesungguhnya perkataan Rasulullah saw cukup jelas dan mudah dimengerti oleh setiap pendengarnya’ (HR Abu Dawud)
3.       Ritmik, tidak terlalu cepat
a.       Bicara itu perlu seni. Seni dapat dinikmati dan berkesan di hati.
b.      Bisa dihitung
c.       Pusatkan perhatian audiens dengan jeda
d.      Mengulangi perkataan hingga tiga kali
4.       Humoris dalam kebenaran
Renyahkan suasana dengan canda tanpa dusta. Misalnya : buat ikhwah fillah, kalau tidur jangan nelentang, bisa mati! Iya kan? Ya. Tidur nelen biskuit aja bisa mati apalagi nelen tang. Hehe .. ^_^
5.       Service excellent
Berikan pelayanan terbaik dengan kesabaran yang indah dan stamina yang prima. Jangan pernah meremehkan pendengar dan berikan pelayanan dengan penuh hormat dan baik. Give the best, get the best. Sungguh, manfaat kebaikan itu sebelum jatuh ke tangan orang, kita sendiri yang terlebih dulu merasakan manfaat. Buktikan!
6.       Dengarkan dengan baik
Hikmah ‘satu mulut, dua telinga’ agar kita lebih banyak mendengar, daripada berbicara. Ali r.a berkata : ‘unzhur maa qaala walaa tanzhur man qaala .. lihatlah apa yang dikatakannya, jangan melihat siapa yang bicara’
Oke kawan, dah dapat ilmunya kan? Ayo kita praktekkan .. q[^_^]p

0 komentar:

Posting Komentar