Senin, 17 Oktober 2011

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku



Tuhanku, 
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu
Lembar demi lembar kitab kupelajari
 
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi
Tentang cinta para nabi
 
Tentang kasih para sahabat
 
Tentang mahabbah para sufi
 
Tentang kerinduan para syuhada
 

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
 
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan

Tapi Robbi,
 

Kamis, 13 Oktober 2011

bukan hanya kau yang merasakannya, aku juga demikian..



Akhi .. Ukhti, bukan hanya kau yang merasakannya, aku juga demikian..

Bahkan ikhwan-ikhwan / akhwat-akhwat yang lain yang mungkin keilmuannya jauh di atas kitapun juga merasakannya.
Akhi .. Ukhti, jalan yang kita tempuh ini bukan medan yang mudah.
Kita harus mampu menekan semua keinginan kita yang sejalan dengan nafsu kita, jika itu bertentangan dengan kehendakNya.

Akhi .. Ukhti, Jangan kau kira,

Menangislah, sahabatku*




Menangislah, Sahabatku
Jika itu membuat lega
Di sini, di bahuku
Karena hanya itu yang tersedia
Pada diriku

Aku tak memiliki ruang yang cukup luas
Tuk tampung seluruh pedihmu
Aku tak memiliki cahaya yang cukup benderang
Tuk terangi seluruh jalanmu
Hanya bahuku yang tersedia
Untukmu bersandar
Aku akan menyediakannya
Karena hanya itu
Mampuku

Menangislah, Sahabatku
Jika itu

Sabtu, 08 Oktober 2011

Mengungkap Misteri surat YASIN dengan Fisika



Sesungguhnya manusia dilahirkan dengan fitrah keinginan untuk beribadat, tetapi karena berbagai jalan penyimpangan tumbuhlah kepercayaan yang melahirkan suatu peribadatan tersendiri. Begitulah salah satu ciri agama Thabi’i (kultur atau budaya).

Salah satu dari peninggalan agama Thabi’i ialah bagaimana mereka mengurus saudara-saudara mereka dalam kematian. Pada orang kaya, ke dalam mulutnya langsung diberi mutiara agar pandai menjawab di akhirat. Mayat dimandikan kemudian didandani pakaian bekas lengkap. Ditujuh hari kematian, peti tetap ada di tengah ruangan, sajian besar disediakan untuk keberangkatan roh menuju tempat tinggalnya yang baru diakhirat. Mengarak peti ke kuburan atau ke dalam gua penyimpanan mayat dilakukan pada hari ke-7, ke-9 atau ke-15. Ketika peti diangkat, saudara dan anak-anaknya harus segera masuk bawah peti.

Menurut kepercayaan ajaran Yang, roh itu pergi sementara ke akhirat. Setelah itu